Kamis, 16 November 2017
Ini Dia Alasan Jokowi Gesit Membangun Infrastruktur
Ini Dia Alasan Jokowi Gesit Membangun Infrastruktur |
"Jika ditanya ke saya, kenapa saya mau membangun dengan cepat timbal balik di Jawa, ekonomi cepat, politik juga, saya bisa sebutkan tidak. Pada 3 tahun lalu saya ke wamena, saya bertanya berapa harga bensin, orang tersebut menyebutkan Rp 60 ribu. Terkadang jika cuaca kurang begitu baik bisa mencapai Rp 100 ribu. Di Jawa hanya 6.450. Ketika itu saya juga sampaikan, jika saya ingin harga bensin disini disamakan dengan harga di Jawa," ujar Jokowi saat memberikan pidato dalam acara HUT ke-6 dan Rakernas ke-IV Partai Nasden yang diadakan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Menurut Jokowi, Indonesia dipastikan akan kalah bersaing dengan negara lain jika infrastruktur tidak dikerjakan dengan cepat. Lebih-lebih, Indonesia terdiri dari ribuan pulau sehingga infrastruktur dibutuhkan koneksi yang baik.
"Saya bertanya kepada Dubes Singapura, 4 suku. Indonesia 714. Saya tanya kepada Presiden Afghanistan, ada berapa suku,7. Sedangkan Indonesia memiliki 714 suku. Ini merupakan negara yang besar. Kita memiliki peluang besar. Kita harus menyadari itu, kita tinggalkan lebih dulu tetangga kita, Singapura. Kita ditinggal Malaysia, kita ditinggal Vietnam, kita kalah. Jika tidak berbenah dengan cepat, berubah, giat bekerja, produktivitas, inilah hal yang sering kali saya rundingkan dengan Bang Surya Paloh," ucap Jokowi.
Jokowi percaya pembangunan infrastruktur pemerataan ekonomi perlahan bisa dilakukan. Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur menjadi titik fokus selama menjalani masa pemerintahan.
"Semangat kerja, produktivitas, kedisiplian nasional. Ini semua harus kita bangkitkan kembali untuk jadi negara yang besar, kuat dan maju dengan adanya gerakan perubahan. Pola pikir, etos kerja, serta produktif. Kenapa diharuskan membangun infrastruktur? ini fundamental, pondasi. Kenapa tol Sumatera, trans Papua, Pelabuhan Kuala Tanjung, Makassar newport, kenapa? agar bisa memenangkan persaingan, yang merupakan sebuah kompetisi bukan hal yang lain," ucap Jokowi.
Posting Komentar