Kamis, 16 November 2017
BandarQ- Mahfud MD: Negara Kita Seperti Dikendalikan Oleh Setya Novanto
Mahfud MD: Negara Kita Seperti Dikendalikan Oleh Setya Novanto |
BandarQ
Kasus megakorupsi proyek e-KTP ikut menyangkutkan beberapa nama. Mulai dari pejabat Kementerian Dalam Negeri, anggota DPR hingga pengusaha. Salah satu nama yang paling mengambil perhatian publik adalah Ketua DPR Setya Novanto.
Sudah banyak sekali Setya Novanto tidak memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini membuat masyarkat di tanah air ikut bingung dan memberikan kritikan . Jejaring lini massa dipenuhi meme kritikan dan sindiran atas perilaku Setya Novanto yang tidak patuh pada hukum, selayak nya dia adalah orang no 1 di Indonesia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pun akhirnya memberikan tanggapan besarnya perhatian masyarakat pada kasus yang menyeret Novanto merupakan dampak dari sikap tidak kooperatif ketua umum Golkar itu terhadap KPK. Bahkan, melihat situasi saat ini seperti menyatakan seakan akan Novanto orang paling hebat di negeri ini. Mahfud ikut iba karena sebulan terakhir ini Indonesia diejek negara lain dan rakyat sendiri karena kalah dari Novanto.
"Seakan akan negara ini tidak mampu dan seakan akan diakali seorang bernama Novanto. Sehingga banyak kritik yang menyatakan kalau Novanto belum bangun, matahari tidak mau terbit. Kalau Novanto mau dunia ini terang, matahari tidak mau terbenam. Sehingga negara seakan akan bisa diatur Novanto," kata Mahfud di MD Inisiative, Jl Dempo No 3, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Menurutnya, saat ini Novanto tidak bisa kabur lagi dari penegakan hukum. Semua komentar dan pernyataan pengacaranya pun sudah tidak bisa membantunya. Sekarang semua pilihan ada pada Novanto. Menunggu ditangkap polisi atau menyerahkan diri.
"Itu sudah clear, sekarang yang pertama tinggal kesadaran Novanto menyerahkan diri atau dengan cara apapun polisi harus menemukan dia dan mengadili kasusnya," ungkap Mahfud.
Setya Novanto bisa saja ditemukan di tempat yang tidak terduga. Termasuk di rumah sakit dengan alasan dia harus dirawat intensif. Mahfud menyarankan KPK tidak mudah diberikan alasan seperti itu lagi.
"sekarang dia tidak bisa memilih rumah sakit sendiri. Yang harus memilih RS dan dokternya adalah KPK dan diawasi karena Novanto sudah jadi pasien KPK bukan RS," tutup Mahfud
Posting Komentar