Minggu, 12 November 2017
BandarQ- Hati-Hati! Para Pecandu Seks Akan Mengalami Penderitaan Dalam Hidupnya
Hati-Hati! Para Pencandu Seks Akan Mengalami Penderitaan Dalam Hidupnya |
BandarQ
Kecanduan seks di usia remaja punya pengaruh besar di kemudian hari. Mungkin tidak akan kita rasakan sekarang. Tapi semakin cepat berhenti dari kebiasaan menonton video porno , semakin baik pula untuk kesehatan jiwa dan mental para remaja itu.
Deborah Schiller, Direktur Gratitude program, sebuah program guna menyelesaikan kasus kecanduan seksual, anoreksia seksual, dan hubungan kompulsif, menyatakan bahwa konsekuensi dari kecanduan seks yang pertama kali kita rasakanadalah penderitaan.
"Mereka menjalani hidup melawan moral dan nilai mereka sendiri, dan mereka tidak dapat berhenti. Mereka menyakiti orang yang mereka cintai," kata Deborah dikutip dari USA Today pada Sabtu, 11 November 2017.
Resiko lainnya, khusus untuk pecandu seks usia dewasa, termasuk penembakan, perceraian, keterasingan dari anak-anak dan cucu, kecaman religius, dan kehilangan lisensi profesional.
Deborah menyatakan, kebanyakan pecandu seks adalah laki-laki, walaupun begitu Program Gratitude telah merawat wanita yang tinggal di fasilitas terpisah. Program itu mendapat telepon dari seluruh negeri dan bahkan internasional. Tidak pernah ada daftar tunggu.
Program ini tidak menerima orang-orang yang telah melakukan kejahatan terhadap anak-anak atau yang melakukan kekerasan seksual, tapi kecanduan seks akan membuat orang terkena masalah hukum.
"Orang melakukan hal buruk karena kecanduan seks mereka," ungkap Deborah.
Deborah mengatakan , mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum, seperti pelacur, melihat pornografi anak-anak. Mereka mungkin menunjukkan diri mereka sendiri
"Jika (seseorang) ditangkap karena salah satu dari hal-hal ini, itu tidak berarti orang tersebut adalah pecandu seks, tapi itu bisa diartikan kecanduan seks mereka telah mencapai tingkat yang parah,"
Pastinya, tidak semua pecandu seks adalah pelaku kriminal, dan kebanyakan pelanggar seks belum tentu pecandu. Tidak seperti pecandu, pelaku seks mungkin kurang memiliki motivasi untuk berubah atau memiliki hati nurani.
"(Pecandu seks) jarang berhubungan seks tanpa izin atau dengan paksaan," kata Debra Borys, psikolog Los Angeles dan ahli pelecehan seksual.
Mereka menggunakan seks sebagai alat menenangkan diri dengan cara orang lain menggunakan narkoba atau makan berlebihan.
"Predator seksual terangsang dari dominasi dan kekuatan dan melihat ketakutan atau penghinaan. Mereka tidak dianggap sebagai pecandu seks," tutup Debra.
Untuk itu maka lebih baik kita menyalurkan bakat dan hobi kita di hal yang bagus dan bermanfaat, jangan menyia-yiakan waktu kita untuk hal yang tidak bagus.
Debora yakin dengan menyibukkan aktivitas kita dengan berolahraga secara teratur maka kita bisa melepas kecanduan seks.
Posting Komentar